Info.Selebritis – Baru-baru ini selebgram Anya Geraldine ramai dibahas di media sosial usai posting selfie. Unggahan itu dikomentari oleh akun twitter @peceleve, bahwa seharusnya Anya menggunakan pengaruhnya untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu rasisme. Cek selengkapnya dapat dibaca DI SINI.
Namun giliran giliran selebgram lain Karin Novilda alias Awkarin bersama Cania Citta mencoba membahas “Black Lives Matter” dan isu Papua, malah mendapat cercaan. Keduanya dianggap tak kredibel membahas isu tersebut.
Berikut ini cuitan tersebut:
@awkarin & @cittairlanie talking about blm movement is ridiculous & far out of their credibility.
1. awkarin is an anti-black & cultural appropriator herself.
2. cania once endorsing nationalism on behalf of papuans when she's clearly not a papuan at all.do not engage w them. pic.twitter.com/rg2zlz1lUg
— reymi (@penyintasbuzzer) June 2, 2020
Keriuhan soal Awkrin dan Cania ini bermula dari Instastory Karin yang mengajak Cania Citta sebagai pengisi live IGnya untuk menjelaskan mengenai isu rasisme yang sedang hangat saat ini. Topiknya masih berkaitan dengan insiden seorang warga kulit hitam di Amerika Serikat, George Floyd, yang meninggal setelah lehernya ditindih oleh seorang polisi berkulit putih. Lalu Karin dan Cania juga turut membahas mengenai rasisme yang terjadi di Indonesia.
“Gue juga masih lack of knowledge ya, makanya gue adain IG Live sama Cania biar kita sama-sama belajar,” ucapnya di live tersebut. Cania sendiri dikenal kerap membahas membahas persoalan politik. Ia merupakan editor di Geotimes (portal kolom terkini dan populer mengenai tokoh dan kebijakan publik), content creator, serta pembawa acara Geolive.
Reaksi negatif dari warganet tadi membuat Cania menyakini kehebohan sebelumnya saat Anya Geraldine merupakan situasi yang serba salah. Sebab saat influencer memakai pengaruhnya membahas hal serius juga akan menjadi sasaran nyinyir netizen.
Kemaren ada yg bikin hipotesis "paling kalo mereka bersuara juga bakal disalahin", gue gak langsung percaya gitu aja dong. Gue tes ke realita. Ajakin influencer yang platformnya gede ngomongin isu ini. Hasilnya, hipotesis mereka benar😄 https://t.co/ozlrKZHLEv
— Cania Citta (@Cittairlanie) June 2, 2020
Membalas cuitan tersebut, akun @Lini_ZQ menjelaskan mengapa ia mengkritik Awkarin dan Cania. Menurut dia, kalau memang mau serius membahas isu seperti Papua, mereka seharusnya mereka menghadirkan orang Papua agar bisa bicara soal hidup mereka, bukannya diwakili oleh selebgram yang tak merasakan langsung.
Saya sama sekali tidak menyalahkan org yg speak up soal Papua, hanya menyesalkan cara ‘speak up’ yg kalian ambil sbg influencer
perlu diingat, ada banyak org Papua yg bisa membicarakan ttg penindasan yg mereka alami sendiri, gunakan platform utk memfasilitasi mereka bicara. https://t.co/P14qSbmpt5
— Lini Zurlia (@Lini_ZQ) June 3, 2020
Warganet pun turut memberikan pendapatnya atas pembuktian Cania tersebut.
“Belum apa-apa udah dihujat duluan. Padahal kan bisa dirangkul, dikasih referensi yang lebih tepat dan komprehensif. Apasih salahnya mulai dengan ‘I appreciate you for trying to amplify this issue, but can you clarify on this and that?’ (Saya menghargai Anda karena berusaha mengangkat masalah ini, tetapi dapatkah Anda mengklarifikasi beberapa hal?). Kalo mau mulai belajar isu ini, bisa baca ini.” cuit akun @_jasukeuchiha.